Bagaimana "Street Fashion" di Jepang Terbentuk?
Pasti kalian penasaran, apa sih "Street Fashion" itu?
Fashion show di tengah jalan, kah? Yep! Secara garis besar, sebagian masyarakat Jepang suka berdandan dan berpenampilan ala model catwalk. Namun bedanya, mereka memamerkan pakaian mereka kepada orang-orang lain di jalanan sehingga jalanan itulah catwalk mereka.
Lalu, bagaimana bisa terjadi?
"Street Fashion" sendiri memiliki pengertian tentang sense of style atau selera bergaya seseorang yang kreatif dengan cara mengambil segala informasi (dari musik, olah raga, fashion, dan sejenisnya) serta menggabungkan dengan kepribadian mereka dan mengekspresikannya melalui pakaian mereka.
Tahun 1970an adalah pertama kalinya orang muda memeluk rasa solidaritas komunal sebagai satu generasi dan bergabung bersama berlawanan dengan orang dewasa. Dekade ini menandai dimulainya fashion jalanan di Jepang, dan pada pertengahan tahun 1970-an adalah saat ketika orang-orang muda meninggalkan nilai-nilai generasi sebelumnya dan mengambil sikap konfrontatif terhadap mereka, menganjurkan gaya baru. Pada awal tahun 1980an, dengan latar belakang masyarakat konsumen, kekaguman terhadap gaya hidup 'dewasa' muncul, seperti yang bisa dilihat dengan nyutora (new traditional), hamatora (Yokohama traditional), dan gaya yang rapi seperti di majalah JJ dan POPEYE.
Dengan gaya hidup mahasiswa universitas Amerika menjadi salah satu model peran, POPEYE dan majalah lainnya muncul untuk menyoroti cara hidup orang Amerika. Pada pertengahan tahun 1980an, kaum muda dan perubahan kembali muncul, dengan budaya tandingan (budaya anak-anak, bukan budaya orang dewasa) yang memberikan esensi gaya, seperti tren pada awal tahun 1980an yang bertentangan dengan tren tahun 1970an. Ini dimulai dengan DC boom (singkatan singkatan dari "Design" dan "Character") menjadi tren mode pertama yang berasal dari Jepang dan tidak didasarkan pada tiruan mode dari luar negeri. Pemimpin utama dari tren ini adalah generasi shinjinrui berikutnya, yang berusaha melepaskan diri dari generasi trad (generasi baby boomer) yang memimpin pada awal tahun 1970an. Kedua generasi ini mahir menggunakan simbolisme. Setelah itu, serangkaian pengaruh budaya baru, seperti bodikon (body conscious), Italian casual, dan Hip hop style, diimpor, dikomersialkan, dan dikonsumsi oleh kaum muda.
Source: https://www.google.com/culturalinstitute/beta/exhibit/ogKCPmGdPtB7Iw
Its a very interesting and informative passage, good job author. I do saw some words i dont understand like the styles. I think you can put images for each style u mentioned.
ReplyDeleteAnn
Thank you very much for reading my post, you can check my other post if you want to see some of the styles that I mentioned before! But unfortunately I don't have picture above year 1970 since this trend was started around 1980 :)
Deletebaru tau kalo di jepang ada ginian... nice info btw!
ReplyDeleteMantap ya
ReplyDeleteWow this is pretty interesting :O It’s nice knowing that they’re really crative and confident of themselves. Looking forward to your next posts! See you got some interesting infos here!
ReplyDeleteSungguh menarik, ternyata orang muda Jepang PD juga
ReplyDeleteWah, lumayan memberi bayangan jaman itu, tapi kira2 kenapa fashion statement itu muncul ya? kenapa para pemuda itu mengambil sikap konfrontatif? Apa Ada hubungannya dengan ekonomi yang baik di saat bubble economy?
ReplyDeleteTernyata orang Jepang PD juga ya😂
ReplyDeleteapakah majalah popeye sekarang masih ada?
ReplyDelete